1.
Pengertian
Listrik Statis
Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam
jumlah tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis), tapi jika terjadi
pengosongan muatan akan memakan waktu yang cukup singkat. Atau definisi listrik
statis yang lainnya yaitu suatu fenomena kelistrikan yang dimana muatan
listriknya tidak bergerak dan biasanya terdapat pada benda yang bermuatan
listrik.
Dapat dikatakan juga listrik statis timbul karena adanya
fenomena dimana benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa
adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat
menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi
listrik. Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan
listrik berbeda.
Petir
adalah fenomena listrik statis.
Apa itu proton dan elektron? Muatan listrik ada 2 macam
diantaranya muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron). Benda yang
memiliki muatan positif dan negatifnya sama disebut dengan benda netral. Ada
juga benda yang memiliki muatan positif dan muatan negatif. Benda disebut
bermuatan positif jika benda tersebut memiliki jumlah proton lebih banyak
daripada jumlah elektorn, lalu benda disebut bermuatan negatif jika benda
tersebut memiliki jumlah elektorn lebih banyak daripada jumlah proton.
Salah satu contoh peristiwa timbulnya listrik statis
yaitu penggaris plastik yang digosok-gosokanan pada rambut kering, lalu di
dekatkan pada kertas yang sudah dirobek kecil-kecil maka kertas tersebut akan
tertarik oleh penggaris jadi seolah-olah penggaris seperti magnet yang dapat
menarik benda, padahal itu merupakan adanya listrik statis. Kenapa bisa seperti
itu? sebab serpihan kertas yang asalnya bermuatan netral akan terinduksi akibat
tertarik muatan negatif yang terdapat pada penggaris.
Listrik statis pada penggaris sehingga dapat
menarik sobekan kertas.
2.
Penerapan
Listrik Statis
Penerapan listrik statis sudah dapat kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Penerapan tersebut mendatangkan manfaat bagi kehidupan
manusia. Berikut ini beberapa contoh penerapan dari listrik statis:
a. Alat Penggumpal Asap Untuk Menggurangi Polusi
Pada tahun 1906, seorang kimiawan Amerika, Frederick Gardner Cottrel,
berhasil menemukan suatu alat yang berfungsi untuk menggumpalkan asap yang
keluar dari cerobong asam pabrik sehingga dapat menekan polusi udara. Alat
sederhana ini bekerja berdasarkan prinsip gaya Coulomb dan induksi muatan.
Caranya adalah dengan memasang dua logam yang mempunyai muatan besar tetapi
berlawanan tanda pada cerobong asap pabrik. Partikel asap yang mengalir
melewati cerobong akan terinduksi sehingga memiliki muatan induksi. Muatan yang
dihasilkan ada yang positif dan ada yang negatif. Partikel asap tersebut akan
tarik menarik sehingga membentuk partikel yang lebih besar dan berat.
Bertambahnya berat partikel mengakibatkan partikel tidak ikut mengalir ke atas
bersama asap. Partikel itu akan jatuh di dasar cerobong.
b. Pengecetan Mobil
Pada saat cat disemprot, butiran halus cat akan memiliki muatan karena
bergesekan dengan udara. Permukaan mobil yang akan dicat diberi muatan yang
berlawanan dengan muatan butir-butir cat agar butiran cat dapat tertarik ke
permukaan mobil tersebut. Cara ini sangat efektif diterapkan pada permukaan
yang tidak rata. Hal ini terjadi karena butir cat menempel dengan mengikuti
medan listrik yang ada. Akibatnya, butir-butir cat akan menutupi semua permukaan
mobil yang mungkin tersembunyi dari semprotan cat. Dengan demikian, cara ini
dapat menghasilkan hasil pengecatan yang rata dan menjangkau tempat yang
tersembunyi.
c. Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi memiliki bagian utama berupa pelat foto konduktif. Pelat
ini tidak mampu menghantarkan listrik ketika berada dalam ruang yang gelap.
Pelat konduktif ini baru akan menghantarkan listrik jika dikenai cahaya.
Mula-mula pelat foto konduktif diinduksi dengan menggerakkan kawat bermuatan
listrik negative di sepanjang permukaannya. Dengan begitu, di permukaan pelat
foto itu akan terbentuk muatan induksi yang bermuatan positif. Ketika kertas
yang akan difotokopi disinari, pantulan cahaya mengenai pelat foto konduktif
yang telah mengandung muatan induksi. Akibatnya, terbentuk muatan listrik
persis seperti pada kertas yang akan dikopi. Kemudian, tinta yang bermuatan
negatif disemprotkan pada pelat. Selanjutnya, tinta itu dipindahkan ke kertas
lain untuk membuat fotokopinya. Ketas ini dipanaskan agar tinta menempel kuat.
3.
Proses
Terjadinya Listrik Statis
Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator
maupun konduktor. Peristiwa listrik statis terjadi setelah adanya materi yang
menjadi bermuatan karena proses gesekan (gosokan). Diistilahkan dengan charging
by friction, atau menjadi bermuatan karena gesekan. Gesekan atau gosokan antara
dua materi ini akan membuat electron dari atom materi yang satu berpindah ke
atom materi yang lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi yang
melepaskan elektronnya, menjadi bermuatan positif, sebaliknya bermuatan
negatif. Jadi, perpindahan elektron pada peristiwa listrik statis terjadi
karena proses gesekan atau gosokan.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah
peristiwa listrik statis, seperti penggaris plastik bermuatan menarik serpihan
kertas. Penggaris plastik yang awalnya tidak bermuatan atau netral
digosok-gosok dengan kain wol, elektron-elektron yang ada pada kain wol akan
berpindah ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut
sebagai benda yang bermuatan listrik negatif. Ketika penggaris tersebut
didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik oleh penggaris. Hal
tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat menarik
benda-benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.
Sumber
:
-
https://www.gurupendidikan.co.id/listrik-statis-pengertian-penerapan-dan-proses-terjadinya-beserta-contohnya-secara-lengkap/